Kebun teh di Pagilaran Batang ? ah masa iya.....sepertinya orang hanya tahu bahwa kebun teh berada di Puncak Jawa Barat, hhhhmmmm anda salah besar kalau beranggapan seperti itu.
Kalau anda sedang on the way di sepanjang pantura dan tiba di Kabupaten termuda di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Batang, maka segeralah anda berhenti dan membelokkan mobil ke arah selatan, melalui beberapa desa maka anda akan segera menjumpai hamparan kebun teh yang menghijau di Pagilaran, tepatnya terletak di desa Kalisari Kecamatan Blado Kabupaten Batang, kira2 perlu waktu 1 (satu) jam perjalanan dari Alun2 Batang kearah selatan.
Sejauh mata memandang yang ada adalah hijaunya daun teh yang siap dipetik, dan segera akan kita temui villa2 mungil yang siap menyambut anda dan keluarga beristirahat dengan nyaman, karena fihak management Pagilaran akan segera memberikan pelayanan yang cukup memadai, dengan hidangan ala 'kampung' namun dijamin mak nyus.....
Kebun Teh Pagilaran ini adalah kebun milik Universitas Gajah Mada Jogjakarta, untuk praktek calon2 ahli perkebunan dari Fakultas Pertanian.
Dan kebun teh yang luasnya ber hektar2 ini merupakan peninggalan Belanda, yang kemudian dikelola oleh UGM, namun kecuali untuk praktek mahasiswa UGM kebun teh Pagilaran ini juga memproduksi teh dan di export ke Eropa.
Kalau kita berjalan mengelilingi kebun teh tersebut, akan kita temukan bangunan pabrik yang masih aktiv berproduksi, bau teh yang khas akan segera tercium, dengan suara mesin yang men deru2, maka pucuk2 teh yang dipetik oleh para pemetik teh yang jumlahnya ratusan itu, akan segera kita lihat dilumatkan oleh alat2 besar untuk kemudian kelak menjadi teh yang sangat diminati oleh orang2 Eropa.
Ketika kaki2 kita sudah letih mengelilingi hamparan teh itu, kita bisa istirahat di villa yang mungil, dengan fasilitas yang lengkap, namun sederhana, dan hidangan khas menu 'rumahan' akan segera dapat anda nikmati.
Sayur bobor dari pucuk2 daun jepan, yang lembut dengan aroma kencur, akan segera terhidang, lengkap dengan tahu/tempe bacem, ayam goreng dan sambel trasi serta lalapan yang segar, juga tentu tidak ketinggalan kita bisa mencicipi teh produksi Pagilaran yang hangat dengan berbagai kudapan ala kampung, singkong, pisang, kacang yang semuanya direbus, juga jagung.
Tentu menunya tidak hanya itu, anda akan bisa meminta dimasakkan apapun yng anda inginkan, oleh ibu2 pengelola cattering di Pagilaran itu.
Arena out boundpun tersedia disana, jadi anda dengan keluarga dapat menikmati meluncur diatas kebun teh, kemudian berjalan melalui jembatan gantung yang panjang untuk kembali ke pos semula, indah sekali, kita bisa melihat hamparan daun teh dibawah kaki kita.
Malam hari apabila anda menginginkan bermalam disana, maka semuanya sudah tesedia, tanpa perlu menyalakan AC maka disetiap sudut ruangan akan dingin.....hmmm, selimut pasti menjadi favorit kita untuk membungkus tubuh kita yang menggigil kedinginan oleh cuaca di kebun teh.
Namun jangan khawatir, untuk menghangatkan suasana, orgen tunggal siap mengiringi anda dan keluarga untuk bernyanyi nyanyi, mendendangkan lagu2 kegemaran anda, mau keroncong ? pop ? campur sari atau lagu barat semuanya akan dilayani oleh player orgen yang trampil.
Dan....ketika anda sudah memutuskan untuk menyudahi iburan anda di Kebun Teh Pagilaran, maka berbagai souvenir cantik juga sudah tersedia untuk anda pilih dengan mengeluarkan sedikit rupiah anda, termasuk teh yang kualitas exportpun bisa anda bawa sebagai bingkisan bagi handai taulan.
Nah....apa lagi yang anda tunggu ? cepat2lah siap2 merencanakan liburan bersama keluarga di kebun teh Pagilaran Kabupaten Batang Jawa Tengah, dijamin anda akan puas.
Berikut beberapa pemandangan di sekeliling kebun teh pagilaran :
Batang, 0040 tengah malam
tanggal 4 januari 2012.
Rabu, 04 Januari 2012
Selasa, 03 Januari 2012
SEJATINYA PERSAHABATAN
Ketika malam semakin temaram dan sepi menyeruak hati, aku membuka buka album foto reuni, dan inilah salah satu foto yang membuat anganku malayang jauh ke masa lalu yang hampir 30 tahun lalu, ketika kami berempat selalu bersama menuntut ilmu di UNS Sebelas Maret Surakarta.
Waktu itu tahun 1980 kami adalah gadis2 yang sedang semangat2nya untuk menata masa depan, dari berbagai kota asal kami, Yuli dari Lumajang Jawa Timur, Ismony dari Jakarta, Dwi dari Brebes dan aku sendiri Tuti dari Sala, berjumpa di Fsipol UNS dan kamipun merasa menemukan kecocokan.
Kami menamakan diri Empat Cewek Jajar he he he....itu adalah kampung dimana mereka bertiga kecuali aku, kost, yg letak kost2an disebelah rumahku, ya....jadilah kami kelompok cewek fisipol yang tak terpisahkan.Kemanapun pergi kami selalu bersama, kuliah, jalan2 bahkan pacaranpun kami selalu beramai ramai ha ha ha....lucu kalau mengenang saat itu, anehnya kalau ada satu orang yang putus yang lain akan berurutan putus dan ketika satu mendapat pacar yang lainpun segera mendapatkannya.
Ada banyak hal yang kalau mengenangnya aku selalu mau tertawa, salah satunya adalah kebiasaan di Sala saat itu kalau diundang ke pesta pernikahan, makanan diantar ketempat duduk undangan, sehingga setiap orang yang hadir akan mendapat 'jatah' komplit yaitu teh dengan snacknya, kemudian disusul sup atau selada sebagai makanan pembuka kemudian sebagai makanan utamanya stoop macaroni atau nasi lengkap dengan lauknya dan ditutup dessertnya adalah es.
Mereka selalu ikut kalau aku yang asli Sala mendapat undangan, karena mereka yang anak kost itu akan mendapat asupan 'vitamin' sementara kalau mengandalkan uang kiriman mereka hanya akan mengkonsumsi makanan sederhana.
Aku membayangkan mereka dengan PEDEnya ikut menyalami pengantin dan duduk manis menanti hidangan yang 'mbanyu mili' (terus2an keluar) untuk mereka santap, padahal kenal juga enggak dengan pengantinnya, duh kalau ingat aku tertawa sendiri, gila juga mereka itu.
Ada lagi kegilaan yang mereka lakukan, pernah kami mau kuliah tidak ada kendaraan umum, tiba2 Is yang anak Jakarte, menyetop mobil, dan dia bilang yuk nebeng temanku, aku pikir memang teman dia, tapi setelah didalam mobil baru aku mengerti Is tidak kenal dengan pemilik mobil , aku yang anak 'kampung' ketakutan, eh si Is bilang ....tenang aja kita nebeng, di jakarta biasa kayak gini ha ha ha......gila bener mereka ya....
karena rumahku bersebelahan dengan kost mereka bertiga, mereka setiap hari selalu ke rumahku,sekedar minta teh hangat atau sekedar bercanda dengan Ibu dan adik2ku, kami jadi rasanya seperti memiliki keluarga besar.
Setelah lulus dari kuliah, satu demi satu mulai meninggalkan Sala, mencari kehidupan masing2, dan satu demi satu kami menikah, sibuk denga urusan masing2, kami cukup lama terpisah secara fisik, namun komunikasi kami tetap terjalin dengan baik, semua itu karena kami sedang sibuk2nya mengurus keluarga kecil kami dan karir kami yang menuntut konsentrasi.
Sampai suatu saat ada undangan reuni di Tawang Mangu, kami menanti nanti saat itu dengan penuh kebahagiaan, dan tibalah saat itu, kami berjumpa setelah hampir 30 tahun, kami menangis dan tertawa dalam pelukan sahabat2 lama.
Ada banyak hal yang lucu, kami yang sudah datang terlebih dahulu, duduk2 didepan tempat pertemuan ngobrol sambil mennggu rekan2 yang datang kemudian, ketika ada yang datang dari kejauhan kami sudah menjerit lari berpelukan, tapi setelah itu terucap tanya......aku sopo ? atau kowe sopo ?.....oalah....jadi kami sudah berpelukan sambil nangis ternyata lupa yang dipeluk itu siapa namanya ha ha ha ....lucu ya, jadi kami ingat itu anak Fisipol,teman kuliah kami tapi nama kami sering lupa, dan ketika menyebutkan nama, bukan nama asli yang mereka sebut tetapi nama panggilan kami saat itu.
Nama2 panggilan kami adalah nama yang sebagian diperoleh ketika mapram dulu, ada Paijo, Paimin, Kasdut, Poniman, Gareng, Goteng, Wedus, Ninong, dan sebagainya.....duh bahagianya kami bisa berjumpa lagi dengan teman2 kuliah yang kini sudah mulai menua, wajah dan usianya, tapi ketika berjumpa kami rasanya masih seperti saat kuliah.
Malam itu nyaris kami tidak ada yang tidur, karena kami terus ngobrol saling bertukar cerita, dan yang lebih membahagiakan kami ada beberapa dosen yang ikut hadir di tengah2 kami.
Seorang dosen kami Ibu Suprapti yang kebetulan dosen pembimbing skripsiku hadir, beliau menangis ketika melihat satu persatu mahasiswanya dulu pada berdatangan dan ketika kami tanyakan pada beliau mengapa menangis Bu ? beliau menjawab, sebagai 'guru' saya terharu dan bangga, mahasiswaku yang waktu kuliah juga ada yang bandel, ada yang bodoh meski ada juga yang rajin,pinter, tapi kini mereka pada datang dengan membawa 'atribut' keberhasilan mereka dalam karir, itulah kebahagiaanku sebagai guru.
Dan...pesta reunipun usai sudah, kami harus kembali ke tepat tugas masing2 dengan penuh kebahagiaan, dan khusus untuk Empat Cewek Jajar, rasanya kami tetap kompak sampai saat ini, kami semakin intens berkomunikasi, bahkan satu demi satu kami mulai ada yang mantu dan kami berempat berkumpul untuk menghantarkan anak2 kami memasuki mahligai rumah tangga.
Kami saling support satu sama lain untuk saling menguatkan dan saling menasihati, mudah2an persahabatan kami tetap abadi sampai nanti.
Keterangan foto :
- foto tertanggal 19 Juni 2011 adalah ketika Yuli menikahkan putra pertamanya di Jakarta
- foto yang culun2 itu adalah foto tahun 1979 an ketika kami sedang study tour ke Bali, kami sudah berempat saat itu
-foto reuni yang diselenggarakan di Batang tangg 22 April 2011
-foto reuni pertama di tawang Mangi 11 Juli 2010.
Batang 4 Januari 2012, jam 02.15.
Langganan:
Postingan (Atom)