Rabu, 04 Januari 2012

KEBUN TEH PAGILARAN

           Kebun teh di Pagilaran Batang ? ah masa iya.....sepertinya orang hanya tahu bahwa kebun teh berada di Puncak Jawa Barat, hhhhmmmm anda salah besar kalau beranggapan seperti itu.
Kalau anda sedang on the way di sepanjang pantura dan tiba di Kabupaten termuda di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Batang, maka segeralah anda berhenti dan membelokkan mobil ke arah selatan, melalui beberapa desa maka anda akan segera menjumpai hamparan kebun teh yang menghijau di Pagilaran, tepatnya terletak di desa Kalisari Kecamatan Blado Kabupaten Batang, kira2 perlu waktu 1 (satu) jam perjalanan dari Alun2 Batang kearah selatan.

           Sejauh mata memandang yang ada adalah hijaunya daun teh yang siap dipetik, dan segera akan kita temui villa2 mungil yang siap menyambut anda dan keluarga beristirahat dengan nyaman, karena fihak management Pagilaran akan segera memberikan pelayanan yang cukup memadai, dengan hidangan ala 'kampung' namun dijamin mak nyus.....
             Kebun Teh Pagilaran ini adalah kebun milik Universitas Gajah Mada Jogjakarta, untuk praktek calon2 ahli perkebunan dari Fakultas Pertanian.
Dan kebun teh yang luasnya ber hektar2 ini merupakan peninggalan Belanda, yang kemudian dikelola oleh UGM, namun kecuali untuk praktek mahasiswa UGM kebun teh Pagilaran ini juga memproduksi teh dan di export ke Eropa.
Kalau kita berjalan mengelilingi kebun teh tersebut, akan kita temukan bangunan pabrik yang masih aktiv berproduksi, bau teh yang khas akan segera tercium, dengan suara mesin yang men deru2, maka pucuk2 teh yang dipetik oleh para pemetik teh yang jumlahnya ratusan itu, akan segera kita lihat dilumatkan oleh alat2 besar untuk kemudian kelak menjadi teh yang sangat diminati oleh orang2 Eropa.

            Ketika kaki2 kita sudah letih mengelilingi hamparan teh itu, kita bisa istirahat di villa yang mungil, dengan fasilitas yang lengkap, namun sederhana, dan hidangan khas menu 'rumahan' akan segera dapat anda nikmati.
Sayur bobor dari pucuk2 daun jepan, yang lembut dengan aroma kencur, akan segera terhidang, lengkap dengan tahu/tempe bacem, ayam goreng dan sambel trasi serta lalapan yang segar, juga tentu tidak ketinggalan kita bisa mencicipi teh produksi Pagilaran yang hangat dengan berbagai kudapan ala kampung, singkong, pisang, kacang yang semuanya direbus, juga jagung.
Tentu menunya tidak hanya itu, anda akan bisa meminta dimasakkan apapun yng anda inginkan, oleh ibu2 pengelola cattering di Pagilaran itu.

            Arena out boundpun tersedia disana, jadi anda dengan keluarga dapat menikmati meluncur diatas kebun teh, kemudian berjalan melalui jembatan gantung yang panjang untuk kembali ke pos semula, indah sekali, kita bisa melihat hamparan daun teh dibawah kaki kita.
Malam hari apabila anda menginginkan bermalam disana, maka semuanya sudah tesedia, tanpa perlu menyalakan AC maka disetiap sudut ruangan akan dingin.....hmmm, selimut pasti menjadi favorit kita untuk membungkus tubuh kita yang menggigil kedinginan oleh cuaca di kebun teh.
Namun jangan khawatir, untuk menghangatkan suasana, orgen tunggal siap mengiringi anda dan keluarga untuk bernyanyi nyanyi, mendendangkan lagu2 kegemaran anda, mau keroncong ? pop ? campur sari atau lagu barat semuanya akan dilayani oleh player orgen yang trampil.

              Dan....ketika anda sudah memutuskan untuk menyudahi iburan anda di Kebun Teh Pagilaran, maka berbagai souvenir cantik juga sudah tersedia untuk anda pilih dengan mengeluarkan sedikit rupiah anda, termasuk teh yang kualitas exportpun bisa anda bawa sebagai bingkisan bagi handai taulan.
Nah....apa lagi yang anda tunggu ? cepat2lah siap2 merencanakan liburan bersama keluarga di kebun teh Pagilaran Kabupaten Batang Jawa Tengah, dijamin anda akan puas.






Berikut beberapa pemandangan di sekeliling kebun teh pagilaran :


Batang, 0040 tengah malam
tanggal 4 januari 2012.

3 komentar:

  1. Naaah, ini sudah ada banyak kemajuan, jengKoes berani bercerita ttg lokasi wisata di daerah. Ada DUA catatan saya yg mhn dpt dicamkan, tapi ini sgt teknis. Tdk apa2 kan?
    Satu, usahakan kalimat yg TDK terlalu panjang. Klo utk konsumsi masyarakat banyak, maksimal 15-17 kata per kalimat.(Syarat utk bs msk koran). Ini punya alasan ilmiah. Kemampuan manusia menyerap kata itu sgt terbatas. Utk tk bawah sampai SMA, maks mmg 17 kata. Utk tkt akademisi bisa sampai 20-25 kata. Intinya lbh tinggi tingkat pendidikan, lbh bs menyerap banyak kata. JengKoes terkadang lupa krn merasa sdh pasang tanda koma.
    Dua: kata2 asing selain bhs indonesia (Jawa, bhs daerah lain, bhs asing) diusahakan dicetak miring. Kalau terlalu asing bisa diberi terjemahan di dalam kurung, atau pakai catatan kaki.
    Saya kira itu dulu saran saya. Selamat terus menulis.
    O ya, idenya selalu datang dimalam hari ya? Medeniiiiii......hehehehe...koyo bangsane lelembut, metune tengah wengi....Tambahan satu lagi. Apa tdk sebaiknya foto2 diletakkan terpisah? Bisa diseuaikan dengan kalimat yg ada dan kalau perlu diberi caption (keterangan)langsung diatas/dibawahnya. Koq msh ada juga foto yg miring? Fotonya yg gak mau tegak apa orangnya memang miring? hahahahahahahahahahahahahahaha....just kiddin'..ojo dukoooo....yang nonton foto kasian.

    BalasHapus
  2. mas Koes, satu2nya yg berkenan melongok tulisan saya yg masih asal nulis ini.
    Terima kasih sekali atas semua saran2nya, pasti akan saya pedomani mas, cuma ada tehnis meng UL foto yg mmg saya blm pinter.
    Foto2 maksudnya mau ditegakkan,tapi blm bisa,jadi maaf kalau bikin mumet ya mas.
    saya akan selalu senang menerima saran2 dari mas Koes, jadi ketika mas Koes sempat, nyuwun tulung saya tetap diberi saran.
    Nulisnya mmg selalu merupakan 'dendam' saya karena 'kesepian' nggak ada teman ngobrol yg nyaman di fb mas...dan itu selalu muncul malam2 he he

    BalasHapus
  3. trima ksh bu tut atas infonya, asyik kayaknya tuh ke sana bs liat karpet hijau yg luas,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    BalasHapus