Sabtu, 04 Februari 2012

STOOP MACARONI

Stoop macaroni....hmm sedaapp, makanan yang sangat mudah membuatnya, lezat rasanya dan makanan bergizi sekaligus makanan yang siap meningkatkan kadar kolesterol.
Yah betul makanan ini  menggunakan, susu, mentega, keju dan telur untuk memasaknya,sehingga bagi yang sudah tinggi kadar kolesterol tentu saya tidak menganjurkan untuk mengkonsumsinya.
Saya mengenal masakan ini, sejak saya masih kecil, karena ibunda tercinta selalu menyuguhkan makanan ini dalam setiap kesempatan istimewa, misal ada anggota keluarga yang ulang tahun atau Lebaran makanan ini tidak pernah ketinggalan .

Makanan yang berbahan utama macaroni, dengan campuran daging lidah sapi atau ayam, susu, mentega, keju, yang di lengkapi denga bumbu, merica, pala dan bawang bombay, menurut ibu adalah makanan 'wong Londo'.
Saya kurang tahu, aslinya makanan ini apa memang benar2 berasal dari Belanda atau asli makanan Indonesia, yang saya tahu makanan ini adalah makanan kesukaan keluarga besar kami.
Setiap kali memasak makanan ini, pikiran saya sambil menerawang jauh ke  masa silam,ketika kami masih di tengah2 Bapak dan Ibu, disebuah rumah sederhana di kota Solo.
Ketika bangun tidur dan bau harum makanan ini yang sedang dimasak Ibu, maka kami langsung ingat.....hmm hari ini ada ynag ulang tahun, yah...karena makanan ini hanya akan terhidang dimeja makan ketika ada yang ulang tahun.
Bagi keluarga kami saat itu stoop macaroni adalah makanan yang cukup mewah, karena disana ada daging lidah sapi yang cukup mahal,dan kelengkapannya yang bukan konsumsi se hari2.

Juga pada saat hari Raya, Ibu selalu memasak stoop macaroni sebagai makanan hantaran didampingi selad Solo, yaitu selad bestik...dan dengan bangganya kami selalu membawa makanan ini ke rumah2 tetangga satu RT,kebiasaan kami selalu tukar menukar makanan, jadi semacam ajang pamer masakan.
Namun kebiasaan itu menjadi satu acara yang sangat kami tunggu2, karena masing2 keluarga punya ciri khas masing2 yang tidak pernah berubah tiap tahun.
Misalnya saja keluarga Etek Haziar yang orang Padang itu pasti akan memasak Lemang Tape yang lezat itu, kemudian keluarga kami selalu stoop macaroni dan selad bestik, keluarga bu Tarno pasti ada manisan blimbing wuluh, karena halaman rumahnya penuh dengan buah belimbing yang sangat asem ini.
Kebiasaan saling hantar makanan ketika Lebaran akan membuat hubungan silaturahim kami kian erat dan akrab, semua itu dilakukan setelah kuwajiban membayar zakat fitrah pada malam takbiran, jadi kami berkeliling mengantar makanan itu sambil takbiran, duh indahnya......

Dan ternyata setelah saya dewasa, makanan itu bukan hanya makanan kegemaran keluarga besar kami, tetapi itu adalah makanan istimewa bagi warga masyarakat Surakarta Hadiningrat alias Solo.
Dalam penyajian hidangan perhelatan pengantin, pasangan makanan selad bestik dan stoop macaroni akan hadir menggantkan sup dan nasi, jadi ketika makanan pembuka yang keluar selad bestik, maka bisa dipastikan makanan beratnya adalah stoop macaroni.
O iya saya lupa, kalau di Solo menghandiri undangan pengantin, kita akan di dudukkan dalam kursi yang sudah ditata rapi, ber hadapan, kemudian kita akan dilayani makan Dari minum teh hangat dan kudapan,disusul makanan pembuka,kemudian makanan berat serta pencuci mulut, dengan urut akan datang kemeja kita diantar oleh sekelompok 'sinoman' yang berpakaian kebaya dan beskap landung.
Tentu sambil menyaksikan upacara pengantin dari 'panggih' yaitu bertemunya mempelai laki2 dan perempuan kemudian disandingkan,disusul upacara2 yang lain seta kita juga akan disuguhi tarian Jawa yang luwes itu.

Kembali pada stoop macaroni, makanan itu sampai sekarang menjadi makanan kegemaran keluaraku, meski kami tak lagi tinggal di Solo, makanan itu selalu terhidang di kesempatan2 tertentu.Hanya saja sekarang saya akan memasak kapan saja kami kangen dengan masakan itu, tidak harus menunggu ada yang ulang tahun atau lebaran.
Tapi ada kejadian lucu saat saya pertama kali membawa masakan itu ke kantor sekitar  tahun 90 an,dengan bangganya saya bawa masakan itu sepanci besar penuh, dengan bayangan teman2 saya akan dengan lahap menikmati masakan istimewa saya tersebut.
Tapi betapa masygulnya saya, ketika hampir semua teman2 saya waktu itu tidak doyan makanan tersebut, mereka sudah merasa 'eneg' membayangkan makanan yang dicampur susu, mentega,keju,telur..., kemudian melihat ujudnya yang seperti bubur mereka tidak doyan.
Ada memang beberapa teman  yang mau menikmati dan akhirnya mereka ini juga menjadikan makanan ini sebagai makanan istimewa dikeluarga mereka.
Saya baru sadar bahwa makanan di tiap2 daerah ber beda2 dan makanan yang menjadi istimewa di Solo ternyata di daerah lain belum tentu disenangi, saya yang baru kali itu hidup diluar kota Solo baru menyadari itu, akhirnya kubawa pulang makanan sepanci penuh itu.

Tapi saat ini  sudah banyak tetangga kanann kiriku, juga teman2 di kantor, yang sangat menyukai masakan itu, bahkan kadang ada teman2 di kantor saya yang lama selalu menanyakan dan merindukan masakan stoop macaroni itu.
Untuk asal muasal makanan itu...ah entahlah,mungkin jaman Indonsia dijajah Belanda, makanan itu diperkenalkan orang Belanda di Indonesia, atau itu aslinya makanan Indonesia yang sdikit terpengaruh dari masakan Belanda.
Ah masa bodoh dengan asal makanan itu, yang penting .....hmmm lezattttt......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar